Gubernur NTB Panen Tanaman Hidroponik

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1 Kuripan Kabupaten Lombok Barat, mengembangkan Sistem Pertanian Terpadu. Merupakan sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan, sehingga meningkatkan produktivitas pertanian, peternakan dan lahan. Pola Sistem Pertanian Terpadu yang diterapkan oleh SMKN 1 Kuripan ini, mampu meningkatkan memproduksi hasil kebun dengan pengembangan tanaman hydroponic juga berupa sayur-sayur seperti cabe, terong, dan tomat. Termasuk dalam peningkatan ayam petelur untuk dipasarkan dan pemanfaatan pupuk dari limbah peternakan ayam. Gubernur Dr. H. Zulkieflimansya yang hadir untuk panen perdana tanaman hydroponik sayur-sayuran dan panen telur ayam, mengapresiasi hasil produksi SMKN 1 Kirupan. Doktor Zul sapaan akrabnya, meminta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di NTB, terus berinovasi untuk mengembangkan sistem pertanian terpadu dalam budidaya dan penerapan teknologi pertanian. Sehingga mampu meningkatkan produksi hasil pertanian atau peternakan dan termasuk memudahkan petani untuk terbiasa bersentuhan dengan teknologi. Pria kelahiran Sumbawa ini meminta kepada Kadis Dikbud NTB Dr.H. Aidy Furqan, S.Pd yang mendampinginya, untuk membangun SMK Pertanian di 10 Kabupaten/Kota di NTB. "Saya berharap SMK Pertanian juga dibangun 1 di Bima, Dompu, Sumbawa dan KSB," tuturnya didepan Kabid SMK dan jajaran Dikbud NTB. Apalagi katanya, wilayah di NTB ini harus dibangun SMK di wilayah-wilayah terpencil. Terutama bidang pertanian dan perikanan untuk memajukan wilayah terpencil tersebut. Menurut Gubernur, terapan teknologi pertanian dan peternakan dengan memanfaatkan sistem pertanian terpadu yang hasilkan siswa-siswi SMK dapat diproduksi dan dimanfaatkan oleh petani dan peternak di NTB. Kemudian lanjutnya, banyak petani di NTB tertinggal dan hasil produksinya tidak berkembang, karena produk dan proses pertaniannya tidak berinovasi dengan teknologi dengan memanfaatkan sistem pertanian terpadu. "Kenapa petani kita miskin karena tidak bersentuhan dengan teknologi yang sedang berkembang," jelas Pria kelahiran Sumbawa ini. Mantan Ketua Senat UI ini, meminta agar SMKN 1 Kuripan menjadi pilot projek untuk SMKN dan termasuk untuk petani-petani di NTB. Sementara itu Kadis Dikbud NTB Dr.H. Aidy Furqan, M.Pd menjelaskan, SMKN Kuripan yang dibuka tahun 1998, terus berkembang. "Di NTB ada 171 SMA dan ada 97 SMK, kedepan Sekolah Kejuruan ini akan terus dibangun," kata Kadis Dikbud. SMKN 1 Kuripan juga sudah mengembangkan budidaya pengembang tanaman pangan, yang memiliki sentuhan teknologi. Sedangkan Kepala Sekolah SMKN 1 Kuripan H. Hairul Ahmad, SP., M.Pd menjelaskan ada 3 jurusan di sekolah tersebut. Antara lain katanya, bidang keahlian Agribisnis dan Agroteknologi, bidang Teknologi dan rekayasa serta bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Kemudian lanjutnya, sedangkan kompetensi keahlian ada 6 kompetensi, yaitu pertama Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), kedua Agribisnis Pengelola Hasil Pertanian (APHP), ketiga Agribisnis Ternak Unggas (ATU). Selanjutnya, kompetensi keahlian keempat Kesehatan Hewan (KH), kelima Teknis dan Bisnis Sepeda Motor dan keenam Teknik Komputer dan Jaringan. “Kedepan, rencananya akan dikembangkan program-program unggulan di SMKN ini. Mulai dari tanaman hingga pengolahan hasil pertanian,” jelasnya. "Kita sudah punya hasil produksi dan merk. Misalnya minuman berbentuk jahe instan , roti manis, natade coco untuk pemasarannya," tutupnya Kunjungan kerja ini juga diikuti oleh Kadis Pertanian, Kadis Peternakan, Kadis Tanaman Pangan, Inspektur, Kadis Perindustrian dan Kepala SMKN di Lombok Barat. (edy@Diskominfotik NTB)