Guru Garda Terdepan Pencegahan Korona di Sekolah

Memperingati Hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-75, Badan Khusus Perempuan (BKP) PGRI NTB menggelar seminar pendidikan dan kesehatan.

Tema yang diangkat, peran aktif guru melalui edukasi kesehatan dalam rangka membantu pemerintah mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah, menyongsong era back to school. Kegiatan diadakan di Aula MAN 2 Mataram, Selasa (24/11/2020).

”Kalau guru tidak disiplin atau lengah, maka saya tidak bisa bayangkan, apa yang akan terjadi pada anak-anak kita,” ujar Pembina BKP PGRI NTB Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah.

Dia mendorong guru menjadi garda terdepan dalam pencegahan Covid-19, di sekolah. Hingga kini, 413 anak di NTB terjangkit Korona. ”Ini yang balita ada 116 anak, dan anak usia 16-18 tahun ada 297 anak,” ujarnya membuka data. Ini menunjukkan, anak menjadi kelompok rentan. ”Harus menjadi perhatian kita bersama, bagaimana memperketat penerapan protokol kesehatan ini,” kata bunda PAUD NTB ini.

Dia berpesan, guru juga harus menjadi teladan penerapan protokol kesehatan. ”Dalam ilmu pendidikan, keteladanan itu amat sangat penting, karena percuma kita bicara dari A-Z, tetapi tidak ditunjukkan dengan keteladanan,” terang istri gubernur NTB itu.

”Kalau guru tidak konsisten, anak pasti langsung tiru, maka jangan seperti itu, karena saat ini kita masih berada di masa pandemi,” pesannya. Harapannya, guru juga harus mampu menjadi motivator, terus berinovasi dalam menyampaikan pelajaran, mengevaluasi proses pembelajaran selama pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Dikbud NTB H Aidy Furqan berpesan, PGRI harus bisa membantu semua anggotanya menyesuaikan diri. ”Jadi nggak ada lagi istilah kita nggak dikasi tau atau nggak dapat informasi, kita semua harus ready,” tegasnya. Ketua BKP PGRI NTB Emiliyati berharap, apa yang disampaikan seluruh narasumber, bisa dipetik manfaatnya. ”Ini juga sebagai persiapan guru agar lebih siap menghadapi pembelajaran, di kebiasaan baru nanti,” ujarnya.

Sumber (Lombok Post, 25/11/2020)