2021 Sekolah Dibuka, Dikbud NTB Rancang Aturan Main

Merujuk aturan terbaru, kesempatan menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah, terbuka lebar. ”Dalam waktu dekat ini, kami akan segera merancang kebijakan dan teknisnya,” kata Kepala Dinas Dikbud NTB H Aidy Furqan.

Apa yang sudah diterapkan lebih disempurnakan lagi tahun depan. ”Kita di NTB tidak kaget dengan kebijakan itu, semuanya sudah teruji sebab kita melakukannya sejak September lalu,” jelasnya.

KBM tatap muka tetap menerapkan pola sistem shift dan blok. Ini untuk menjawab kekhawatiran, ketika vaksin belum teruji dengan baik. ”Begitulah cara kita menghindarinya, atur jarak, hindari kerumunan,” terangnya.

Untuk mempersiapkan kebijakan baru ini, Dinas Dikbud NTB tentu akan berkoordinasi dengan pihak terkait. ”Dinas pendidikan kabupaten dan kota, PGRI, KCD, dan yang terkait dengan itu, kita bicarakan,” ujarnya.

Beberapa poin penting yang siap dibahas, seperti perpanjangan jam KBM di sekolah. ”Sebelumnya, belajar di kelas hanya 3,5 jam, kami akan lihat situasnya nanti, rencananya menjadi enam jam,” kata Aidy.

Kemudian kantin sekolah kemungkinan dibuka kembali. ”(Yang penting, Red) jangan numpuk di satu tempat,” wanti-wantinya.

Kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga juga akan menjadi salah satu topik bahasan. ”Mas menteri masih melarang untuk itu, terutama olahraga atau ekstrakulikuler yang berat jangan dulu, tetapi kami akan mencari solusinya, jangan sampai program ini menjadi mati,” tegas dia.

Tak luput dari bahasan, tentang pendampingan orang tua, pola pembelajaran yang disebut Bontamu (balance online tatap muka). Itu akan dievaluasi, berikut dengan cara penilaian guru. ”Ini juga kita perkuat nanti,” terang Aidy. Tak kalah penting, SMK yang terus didorong lebih banyak menggelar kegiatan praktikum. ”Kami beri kesempatan lebih banyak, jadi dalam diskusi nanti ada banyak hal yang kita bicarakan, untuk persiapan pembelajaran 2021,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua Dewan Pendidikan NTB H Rumindah mendukung strategi yang dirancang Dinas Dikbud NTB. ”Sampai saat ini, model belajar yang paling baik, masih dengan pola tatap muka itu,” ujar dia.

Namun karena Pandemi Covid-19, tentu protokol kesehatan jangan sampai diabaikan. ”Saya ingatkan kepada seluruh sekolah, untuk patuh terhadap hal ini,” tegasnya.

Sumber (Lombok Post, 30/11/2020)