Pembelajaran Tatap Muka, Dikbud NTB Tetap Pertimbangkan Penyebaran Covid-19
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB tengah mencari formula pembelajaran secara tatap muka pada awal tahun 2021 nanti. Meski pemerintah daerah diberikan keleluasaan memutuskan pembelajaran secara tatap muka, tapi Dinas Dikbud NTB tetap akan memperhatikan peta penyebaran Covid-19 di daerah.
Kepala Dinas Dikbud NTB, Dr. H. Aidy Furqan, M.Pd., menyampaikan, pihaknya sedang mencari formula pembelajaran secara tatap muka. Menurutnya, pihaknya perlu mengantisipasi dan menyiapkan pola apabila terjadi perubahan zona penyebaran Covid-19 di masing-masing kabupaten/kota.
“Meskipun SKB empat menteri menyebutkan peta penyebaran Covid-19 yang ditandai dengan warna tidak harus jadi referensi daerah, tapi kami harus tetap memperhatikan kekhawatiran orang tua/wali siswa,” ujar ditemui awal pekan ini.
Ia mencontohkan pelaksanaan Penilaian Akhir Semester (PAS) di daerah zona merah, maka pelaksanaannya dibatasi. Menurutnya peta penyebaran Covid-19 membuat kekhawatiran di masyarakat, oleh karena itu pihaknya mencari pola yang tepat untuk tahun 2021.
Di samping itu, menurutnya yang perlu dicermati yaitu tentang jumlah siswa yang harus di satu sesi tertentu. Selain itu, pelajaran olahraga yang memerlukan aktivitas bergantian, seperti bermain basket tidak boleh dilaksanakan. Namun aktivitas seperti senam dan permainan yang memungkinkan tidak bersentuhan bisa dilaksanakan sekolah.
Durasi belajar juga akan ditingkatkan menjadi enam jam. Namun yang akan menjadi persoalan, salah satunya kantin. Oleh karena itu, Aidy akan meminta masukan dari pengawas dan kepala sekolah. “Kami akan buatkan petunjuk teknis untuk pembelajaran secara tatap muka di tahun 2021,” katanya.
Aidy menegaskan, yang akan ditekankan saat pembelajaran secara tatap muka nanti yaitu tetap melanjutkan simulasi yang sudah bagus dan tetap tertib. Selain itu tetap menerapkan standar protokol kesehatan dan mengatur jumlah siswa masuk, guru dan siswa juga harus disiplin.
“Selama ini juga di sekolah ada gugus tugas, kami juga mengoptimalkan tim tata tertib yang terdiri dari siswa, untuk halau kerumunan saat pulang sekolah. Kami mengatur waktunya,” katanya. (ron)
Sumber (Suara NTB, 10/12/2020)