Dikbud NTB Gairahkan Permainan Tradisional

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB melalui Bidang Kebudayaan, kini menggairahkan kembali permainan tradisional. Hal itu dilakukan dalam bentuk kegiatan Pentas Permainan Tradisional Rakyat di seluruh kabupaten dan kota se-NTB, dengan melibatkan siswa SMA. Untuk Kabupaten Dompu, persiapan kegiatan perdananya dilakukan di SMAN 1 Dompu, Selasa (28/7) sore. Puncaknya Rabu (29/7). Sejumlah permainan tradisional ditampilkan oleh peserta didik SMAN 1 Dompu. Permainan-permainan asyik itu, antara lain, Mpa’a Tapa Gala, Mpa’a Geo dan lainnya. Hadir saat itu, Kabid Kebudayaan Dinas Dikbud NTB Fairuz Abadi dan Kabid Pembinaan SMA H. Muhammad Fauzan, S.Ag, M.Pd, serta Kepala Cabang Dinas Dikbud Dompu Gunawan, S.Pd, M.Pd dan sejumlah kepala SMA di Dompu. Ditemui wartawan usai kegiatan sore itu, Kabid Kebudayaan Fairuz Abadi mengatakan, pihaknya mengadakan kegiatan seperti ini untuk menumbuhkan kembali permainan-permainan tradisional rakyat di NTB. Dengan demikian, tradisi-tradisi yang diajarkan oleh orang tua atau nenek moyang tempo dulu tidak hilang. Namun, tetap akan dilestarikan dan terus dikembangkan. “Untuk mencapai semua ini, yang paling pas adalah melalui bidang pendidikan,” kata pria yang terkenal dengan sapaan Abu Macel atau Fairuz “Abu Macel” itu. Fairuz lalu menyebut beberapa permainan tradisional di Dompu. Diantaranya, Tapa Gala. “Masih banyak lagi permainan rakyat yang akan dipertontonkan dalam kegiatan ini,” jelasnya. Diakui Fairuz, kegiatan seperti ini sejak beberapa bulan sebelumnya diadakan secara live streaming oleh Dinas Dikbud NTB. Setiap Jumat pekan pertama dan ketiga. “Nanti perekaman kegiatan permainan tradisional rakyat di seluruh SMA di Dompu akan disiarkan oleh kami secara live streaming pada Jumat pertama Agustus 2020. Tepatnya pada episode keempat,” terangnya. Terkait perekaman video permainan tradisional di Pulau Sumbawa, lanjut Fairuz, diambil gambarnya di Bima, Dompu dan Sumbawa. “Apabila sarana dan prasarana sudah memadai dan normal, kami akan mengadakan live streaming dengan semua kota dan kabupaten se-NTB,” paparnya. Fairuz mengingatkan, semua masyarakat harus mencintai permainan tradisional. Pihaknya berharap item kegiatan ini menjadi salah satu muatan lokal pendidikan di daerah. “Permainan rakyat dan olahraga tradisional akan menjadi pelajaran bagi semua kalangan, terutama para generasi muda,” cetusnya. Disinggung peserta yang dilibatkan dalam kegiatan ini, Fairuz menyebut, siswa di semua SMA se-NTB. “Nanti, semua sekolah akan membuat perekaman video kegiatan ini dan mengirimnya ke kami,” tandasnya.