Durasi Belajar Singkat, Sekolah Berikan Materi yang Paling Penting

Pembelajaran Tatap Muka (PTM) semester genap tahun pelajaran 2020/2021 jenjang SMA, SMK, dan SLB dimulai pada Senin, 4 Januari 2021. Sekolah memilih dan memilah materi yang akan diberikan ke siswa. Dengan keterbatasan waktu saat pembelajaran tatap muka di sekolah, maka guru memberikan materi yang paling penting, sisanya melalui tugas di rumah.

Kepala SMAN 2 Mataram, Ismail ditemui di ruang kerjanya pada Selasa, 5 Januari 2021 menyampaikan, pihaknya telah melaksanakan rapat bersama guru dan pengawas Pembina untuk memantapkan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka pada Senin, 4 Januari 2021.

Rapat itu berkaitan dengan pemilihan materi yang diberikan ke siswa, pihaknya memilih materi yang sangat esensi bagi siswa, termasuk penugasan di rumah. Dengan begitu materi yang diberikan saat pembelajaran di kelas hanya materi paling penting.

“Materi memang sudah dikurangi, mengikuti kompetensi dasar yang esensial dari Kemendikbud. Karena waktu terbatas, bapak dan ibu guru memberikan bimbingan yang sangat krusial saja,” katanya.

Di samping itu, selama dua hari pembelajaran tatap muka terbatas semester genap ini, menurutnya pelaksanaan di SMAN 2 Mataram berjalan lancar. Pihaknya melakukan kegiatan tatap muka sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Hal itu didukung juga dengan pengalaman menggelar pembelajaran tatap muka terbatas pada bulan Desember tahun 2020 lalu.

“Alhamdulillah dengan adanya pengalaman sebelumnya melaksanakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas sehingga teman-teman (guru) merasa lancar saja,” ujar Ismail.

Menurutnya, di SMAN 2 Mataram, seluruh siswa dibagi dalam dua sif. Pada minggu ini, siswa nomor absen 1 sampai 18 mengikuti pembelajaran pada sif pertama, sedangkan siswa dengan nomor absen 19 sampai 36 mengikuti sif kedua. Sif pertama mengikuti pembelajaran dari pukul 7.15 sampai 9.45 Wita. Sif kedua dari pukul 10.45 sampai 13.15 Wita. Jeda satu jam antara sif pertama dan kedua untuk pertukaran siswa.

Protokol kesehatan tetap dilaksanakan di SMAN 2 Mataram. Ismail menjelaskan, ada dua pintu masuk yang digunakan, para siswa masuk melalui pintu selatan dan sudah ditunggu oleh petugas UKS dibantu guru BK. Sementara para siswi masuk melalui pintu utara yang ditunggu oleh petugas UKS. Di pintu masuk dilakukan pengecekan suhu tubuh, kemudian melakukan cuci tangan.

“Kebetulan kami punya petugas UKS dari sarjana keperawatan. Di dalam sekolah kami selalu mengingatkan siswa untuk cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak,” pungkas Ismail.

Sementara itu, Kepala SMAN 7 Mataram, Munawar menyampaikan, penekanan utama selama pembelajaran tatap muka yaitu penerapan protokol kesehatan. Di samping itu, pembelajaran juga menggunakan materi kurikulum esensial.

“Kami juga melibatkan siswa sebagai tim covid. Tugas siswa mengingatkan teman-temanya yang mungkin lupa pasang masker atau cuci tangan,” kata Munawar.

Sumber ( Suara NTB , 07/01/2021)