Siswa SMAN 1 Mataram Terpapar Covid-19, Kelas Tatap Muka Pakai Pola On Off

Meski dua siswa SMAN 1 Mataram terpapar Covid-19, kebijakan kelas tatap muka tetap diberlakukan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

”Tidak ada masalah, kan memang pola kita on off, tatap muka tidak sepenuhnya. Kalau sekolah bermasalah ya kita tutup sementara,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB Dr H Aidy Furqan, Sabtu (9/1/2021).

Ketika satu sekolah bermasalah, tidak semua sekolah di NTB harus ditutup. Tapi yang ditutup hanya sekolah-sekolah yang memiliki kasus Covid-19 saja. Apabila situasi sudah mereka dan upaya tindaklanjut penanganan Covid-19 selesai, sekolah akan dibuka lagi. ”Orang-orang sudah mulai terbiasa seperti itu,” ujarnya.

Meski kondisi itu tidak ideal dan lumayan merepotkan, semua harus memahami situasi pandemi Covid-19 memang memaksa semua orang beradaptasi. Demikian pula dengan sekolah-sekolah yang berada di zona merah. Meski kebijakan kelas tatap muka dimulai awal pekan lalu, namun mereka tidak dibolehkan membuka penuh sekolahnya. Setiap daerah zona merah dia juga menerapkan pola on off.

Misalnya di Kabupaten Sumbawa, sekolah dibuka tiga hari kemudian libur empat hari, dan seterusnya. ”Bukan hanya Sumbawa, tetapi semua daerah yang zona merah,” katanya.

Ia menyebutkan, sebanyak 271 SMA/SMK berstatus negeri di NTB menggelar kelas tatap muka. Para siswa masuk namun secara bergantian. Tapi khusus di Kabupaten Sumbawa mereka menerapkan pola on off karena di zona merah.

Sumber ( TribunLombok.com, 09/01/2021)