Siswa SMAN 1 Mataram Positif Korona, Pemprov Kaji Ulang Pembukaan Sekolah

Pemerintah terus melacak nama-nama siswa dan guru yang terindikasi kontak erat dengan siswa positif Covid-19 SMAN 1 Mataram. ”Sabtu sore, kami sudah dapatkan datanya dan sudah kita serahkan ke dinas kesehatan, untuk melakukan tindak lanjutnya,” tegas Kepala Dinas Dikbud NTB H Aidy Furqan, saat dikonfirmasi Lombok Post, Minggu (10/1).

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 NTB. ”Saya sudah lapor ke pimpinan dan pak sekda juga, imbauannya untuk memperketat kembali pelaksanaan protokol kesehatan,” jelas dia.

Dari kejadian yang menimpa SMAN 1 Mataram, Dinas Dikbud NTB belum memutuskan untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) langsung di sekolah.

”Untuk kasus yang di SMAN 1 Mataram, kami sudah close kegiatannya, dari tanggal 9-13 Januari kedepan,” tegas dia.

Sekolah lain tetap menjalankan PTM seperti biasa. Dia beralasan, pihaknya tetap mengacu pada SKB empat menteri, terkait aturan pembukaan sekolah. ”(Zona, Red) itu tidak lagi menjadi acuan, sekalipun merah,” tegas Aidy.

Kendati demikian, pihaknya tetap akan memperhatikan respons dan kekhawatiran orang tua peserta didik. ”Sehingga SMA sederajat yang berada di zona merah, pelaksanaan PTM dilakukan secara simulasi,” jelasnya.

Pihaknya juga segera membahas kebijakan selanjutnya mengenai PTM SMA sederajat di NTB. ”Kami mau mengevaluasi bersama teman-teman internal, secara terbatas dulu,” ujarnya.

Terutama membahas beberapa sekolah, yang memiliki jumlah siswa yang mendekati bahkan lebih dari seribu orang. ”Ternyata masuk 500 siswa per shiftnya itu termasuk banyak, sehingga penerapan jaga jarak kurang maksimal,” kata dia.

”Misalnya sehari, ada tiga shift, jadi siswa yang masuk pershiftnya 300-an siswa, atau bisa juga pola on off seperti yang dilakukan pada simulasi sebelumnya,” terang Aidy.

Dikatakan juga beberapa sekolah ternyata sempit halamannya. ”Ini akan jadi bahan pertimbangan kami,” ujarnya.

Dinas Dikbud NTB berjanji, akan terus memastikan kesiapan tim satgas Covid-19 sekolah. ”Supaya anak-anak tetap belajar dalam kondisi yang aman dan nyaman,” jelasnya.

Pihaknya juga akan menurunkan tim, memastikan semua itu berjalan sesuai protokol kesehatan.

Terpisah, Kepala SMAN 1 Mataram Kun Andrasto mengimbau, orang tua mengawasi anaknya selama pembelajaran daring. ”Selalu memantau penerapan protokol kesehatan dalam lingkungan keluarga,” tegasnya.

Sumber ( Lombok Post, 12/01/2021)