Siswa SMKN 1 Kotaraja Berhasil Membuat Alat Pemilah Sampah Berbasis Arduino

Perkembangan teknologi di masa sekarang ini sedang melaju dengan pesat-pesatnya. Berbagai penemuan dan inovasi baru semakin mempermudah manusia dalam membantu meringankan pekerjaan sehari-hari. Semua itu dibuat tak lain hanya untuk mempermudah pekerjaan umat manusia ke depannya.

Anak-anak muda tentunya ikut andil dalam perkemabangan teknologi sekarang ini, khusunya anak-anak muda yang masih berstatus pelajar sekalipun. Inovasi dan ide-ide mereka tak kalah keren dan bisa bersaing di era saat ini. Sebagaimana dihasilkan siswa-siswa SMKN 1 Kotaraja, Lombok Timur.

Kepala SMKN 1 Kotaraja Salman, ST., M.Pd., mengungkapkan para siswanya itu berhasil menemuka inovasi alat pemilah sampah berbasis Arduino. Adanya inovasi inovasi menunjukkan siswa SMK di NTB bisa hebat seperti anak muda dari luar.

“Namun putra putri Indonesia tidak tinggal diam dalam kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan komunikasi sekarang ini. Terobosan dan inovasi terus diciptakan dan dikembangkan oleh putra putri bangsa,” ujarnya.

Siswa SMKN 1 Kotaraja menemukan inovasi terbaru melalui pembelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) Kelas 11 TKJ. Lalu Anank Kurnia Lazuardi dan Muhammad Faozi siswa SMKN 1 Kotaraja bekerjasama dalam membuat alat pemilah sampah berbasis Arduino yang diberi nama RARBin (Rinjani Automatic Recyle Bin). “Ide ini juga berasal dari program Gubernur NTB yaitu Zero Waste,” jelas Salman.

Adapun dalam proses perancangan RARBin dibutuhkan alat dan bahan yaitu Arduino yang berfungsi sebagai micro controller. Sensor ultrasonic yang berfungsi sebagai pengukur jarak suatu objek. Sensor proxymity induktif berfungsi sebagai pendeteksi kandungan logam pada suatu objek.

Sedangkan motor servo berfungsi sebagai alat penggerak pada penutup bak sampah dan alat penggerak pada pemilah sampah. Kabel jumper berfungsi sebagai kabel penghubung antara beberapa komponen ke micro controller Arduino.

Alat ini memanfaatkan dua buah bak sampah dengan rangkaian mesin berbasis Arduino yang bekerja dengan fungsi buka tutup otomatis. Cara kerja alat ini yaitu ketika suatu objek terdeteksi dengan jarak kurang dari 20 cm melalui sensor ultrasonic, maka bak sampah akan terbuka otomatis yang digerakkan oleh motor servo.

Selanjutnya ketika sampah dimasukkan maka sensor proximity induktif akan mendeteksi adanya unsur logam pada sampah tersebut. Ketika sampah itu tergolong ke sampah logam maka motor servo akan menggerakkan bak sampah ke arah kanan, sebaliknya ketika sampah tersebut tidak terdapat kandungan logam atau non logam (plastik) maka motor servo akan menggerakkan pemilah sampah ke arah kiri.

Dikatakan Salman, ide siswanya membuat alat ini pernah dilombakan dalam ajang LKIR STIPark NTB 2020 dan mendapatkan Juara 3 di Zona Permesinan. Alat ini akan sangat bermanfaat bagi pendukung proses daur ulang sampah plastik yang biasa dikreasikan menjadi berbagai bentuk, seperti souvenir maupun berbagai produk kerajinan.

Selain itu produk kreatif SMK diharapkan mampu menjadi pelopor pengembangan Teknologi Tepat Guna di kalangan generasi muda. Hal ini tentu memerlukan dukungan dari semua kalangan baik itu dari civitas akademik maupun institusi pemerintah.

“Peserta didik membutuhkan kepercayaan dan fasilitas yang memadai untuk membantu proses belajar mereka dalam pembuatan berbagai inovasi di bidang teknologi di masa depan, sehingga kita mampu memperoleh generasi yang hebat serta produk unggulan yang bermanfaat bagi masyarakat,” papar Salman.

Sumber ( Suara NTB , 16/01/2021)