Sempat Ditutup, SMAN 1 Mataram Kembali Dibuka

Kepala SMAN 1 Mataram Kun Andrasto memastikan sekolahnya kembali dibuka. ”Sudah kami lakukan sejak kamis,” ujarnya, pada Lombok Post, (15/1).

Kebijakan itu diputuskan setelah hasil 23 warga sekolah, yang melakukan swab PCR negatif. ”Semua guru dan siswa yang berjumlah 20 orang dinyatakan negative. Sedangkan yang tiga orang atas inisiatif keluarganya hasil tes antigen juga negatif,” ujarnya bersyukur.

Diberitakan sebelumnya, pekan lalu dua siswa SMAN 1 Mataram terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk memutus mata rantai penyebaran virus, sekolah sempat ditutup selama empat hari.

Sekolah juga menyerahkan 23 nama yang melakukan kontak dengan siswa yang positif. Sekarang, setelah semuanya memiliki hasil negatif, layanan di sekolah kembali dibuka. ”Kami telah menyiapkan jadwalnya,” terang Kun.

Berkaca dari kasus SMAN 1 Mataram, Dinas Dikbud NTB mengambil kebijakan progresif. Saat ini, layanan PTM langsung di sekolah, diprioritaskan bagi kelas akhir saja. Kelas XII SMA sederajat, kelas VI SDLB dan kelas IX SMPLB.

”Hari ini kami akan terapkan ini, kelas XII akan kami prioritaskan, mengingat waktu belajar mereka tinggal 12 pekan efektif,” ujar dia.

Harapannya, peserta didik bisa mempersiapkan diri, untuk US. ”Selain US, anak-anak lebih fokus untuk persiapan mengikuti tes perguruan tinggi,” jelasnya.

Sedangkan untuk siswa kelas X dan XI, SMAN 1 Mataram memberlakukan layanan PTM langsung, dengan pola simulasi. ”Mereka belajar tiga hari dalam sepekan, dan jumlah siswanya tidak lebih dari setengah,” pungkasnya.

Kepala Dinas Dikbud NTB H Aidy Furqan menegaskan, akan terus memastikan terus meningkatkan pengawasan. Termasuk memastikan kesiapan tim satgas Covid-19 sekolah berjalan maksimal. ”Supaya anak-anak tetap belajar dalam kondisi yang aman dan nyaman,” ujarnya.

Sekolah juga diharapkan mengantisipasi terjadinya kerumunan sebelum dan setelah jam belajar usai. v ”Saya juga akan menurunkan tim, memastikan semua itu berjalan sesuai protokol kesehatan,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pendidikan NTB H Rumindah mengingatkan sekolah, terus mengevaluasi diri. ”Kemudian ditindaklanjuti, dengan sikap lebih disiplin dan berkelanjutan dan komitmen, jangan lengah,” jelas dia.

Sekolah juga harus koordinasi dengan orang tua siswa, untuk sama-sama mematuhi ketentuan.

”Orang tua harus menjaga kesehatan anak-anaknya, sebab satu komponen saja tidak disiplin, maka upaya pencegahan akan sia-sia,” tegas Rumindah.

Sumber ( Lombok Post , 18/01/2021)