Bendera Merah Putih Dikibarkan di Antara Gugusan Gili di Sekotong

Memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB melibatkan ratusan pelajar SMA dan SMK serta nelayan menggelar upacara bendera yang tak biasa. Hari spesial peringatan HUT RI disambut dengan apel di tengah laut, Senin, 17 Agustus 2020. Tepatnya di antara perairan gugusan gili di Sekotong Kabupaten Lombok Barat. Peserta apel dari berbagai sekolah di pulau Lombok mulai berkumpul di dermaga Tawun Desa Sekotong Barat sekitar pukul 08.00 Wita. Bersama Kepala Dinas Dikbud NTB, Dr. H. Aidy Furqan MPd dan jajaran, mereka berangkat dari dermaga menuju lokasi apel di dekat Gili Kedis dan Gili Lontar. Ada 24 nelayan yang dilibatkan dengan jumlah 12 perahu, para pelajar yang ada di Kecamatan Gerung, Lembar dan Sekotong dilibatkan dalam apel ini. Termasuk juga pelajar dari SMK Pelayaran Keruak Lombok Timur yang membawa langsung kapal Handayani milik Dinas Dikbud Provinsi NTB. Selain itu juga melibatkan unsur TNI dari angkatan laut, KPLP KSOP Lembar juga ikut serta dalam upacara ini. Setiba di tengah laut, para peserta apel yang naik perahu berjejer membentuk formasi melingkar. Para peserta lalu diberikan aba-aba menggunakan pengeras suara untuk melaksanakan tahapan demi tahapan apel. Setelah semua peserta siap, apel pun dimulai. Apel dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Dikbud NTB, Dr. H Aidy Furqan yang juga dihadiri para pegawai dan para guru di bawah Dikbud Provinsi NTB. Kekhidmatan upacara yang tak biasa ini begitu terasa ketika bendera merah putih dikibarkan di atas perahu oleh anak-anak SMK 1 Lembar. Mereka begitu khidmat mengibarkan bendera meski upacara dilakukan di atas perahu dan kapal nelayan dengan latar belakang pemandangan gugusan pulau-pulau kecil. Pengibaran bendera diiringi lagu kebangsaan oleh peserta apel. Selanjutnya, dibacakan naskah prokamasi oleh Kepala Dikbud NTB diikuti oleh peserta. Lalu dilanjutkan mengheningkan cipta mengenang jasa para pahlwan yang telah gugur. Usai apel, Kepala Dinas Dikbud NTB menjelaskan, apel yang digelar ini adalah apel yang pertama kali ditengah laut, yang lahir dari gagasan para guru.” Apel ini atas gagasan dari teman-teman guru, terutama guru yang mengelola SMK, agar bisa 17 Agustus dirayakan ditengah laut,” ungkapnya. Gagasan ini muncul, karena mengingat pelaksananaan apel di kantor, dibatasi di masa pandemi, maupun di sekolah, sangat terbatas. Sehingga apel dilaksanakan di tengah laut yang luas. Dengan kegiatan apel ditengah laut ini juga sebagai sarana pelayanan dari Dikbud Provinsi untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Bahwa Dikbud harus mampu melayani semua sekolah, semua masyarakat yang ada di Provinsi NTB. Ditambahkan Aidy, selain menjalankan tugas sebagai pendidik, juga ada tugas sosial dari Dikbud. Melalui kesempatan inilah, Dikbud bisa menyosialisasikan juga kepada masyarakat, mungkin masih banyak anak-anak yang belum mendapat pendidikan yang layak.” Kita juga ingin mendapatkan masukan dari masyarakat terkait dengan sistem pendidikan kita, mungkin mereka masih banyak yang belum mendapatkan pendidikan yang layak terutama di sekitar pelabuhan,” jelasnya. Tidak hanya di Sekotong, Dikbud juga akan berencana untuk mendatangi pulau yang juga terpencil, yaitu Pulau Meringkik. Tugas sebagai layanan edukasi sosial, sebagai lembaga kemitraan, Dikbud juga memiliki tugas tambahan untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada di NTB.” Maka momentum 17 Agustus ini, kami para guru dan nelayan, mengambil lokasi apel ini di kawasan gili Kedis, Sudak dan Nanggu,” ujarnya. Di masa pandemi ini, Aidy mengajak agar layanan pendidikan bisa berdamai dengan virus Corona. Sehingga upacara yang digelar ini, sebagai upaya untuk berdamai dengan pandemi.” Tugas dan fungsi Dikbud Provinsi, harus tetap dijalankan di tengah pandemi ini, jangan lemah karena ada pandemi,” imbuhnya