SMAN 1 Praya Sediakan Lubang Biopori di Lingkungan Sekolah

Semakin tingginya curah hujan akhir-akhir ini membuat genangan air di sejumlah titik di area lingkungan sekolah. Tingginya curah hujan membuat sekolah secepat mungkin melakukan berbagai langkah antisipatif untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Misalnya karena adanya genangan diakibatkan curah hujan tinggi, berpotensi menimbulkan sumber penyakit yang akan menggangu kesehatan warga sekolah. Seperti penyakit demam berdarah (DBD).

 

Untuk mengatasi hal tersebut Kepala SMAN 1 Praya, H. M. Amrullah, berinisiatif membuat lubang biopori atau lubang resapan di sejumlah titik di lingkungan SMAN 1 Praya.
‘’Fungsi utama dari lubang biopori ini adalah untuk menghindari adanya genangan air di area sekolah. Dikhawatirkan dengan banyaknya genangan air akan mengundang banyak macam penyakit, apalagi saat ini dalam masa pandemi covid-19,’’ ujarnya, Jumat, 5 Maret 2021.
Di samping itu, ujarnya, adanya sarana lubang biopori ini nantinya juga akan menjadi penampung sampah-sampah organik yang dihasilkan oleh warga sekolah yang pada akhirnya nanti akan berubah menjadi pupuk kompos yang kaya dengan unsur hara.


“Jadi sampah-sampah organik yang ada di sekolah dibuangnya di lubang biopori ini. Setelah ditimbun berminggu-minggu lamanya sampah-sampah organik tersebut nantinya akan berubah menjadi sesuatu yang mengandung unsur hara yang tinggi. Bisa juga digunakan menjadi pupuk kompos untuk tanaman,” papar H. Amrullah.
Penyediaan lubang-lubang biopori ini juga menjadi langkah nyata SMAN 1 Praya dalam menyukseskan Program NTB Gemilang yakni program Zero Waste di lingkungan Provinsi Nusa Tenggara Barat.