Pola Penilaian Beragam untuk Membantu Siswa Lulus Sesuai Harapan

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB menetapkan syarat kelulusan siswa diambil dari empat pola penilaian akhir. Namun pola beragam ini jangan sampai menjadi beban.


Empat pola penilaian akhir itu antara lain portofolio, penugasan, tes tulis daring atau luring, serta bentuk ujian lain. Bentuk ujian lain ditetapkan satuan pendidikan sendiri. ”Boleh ujian praktik, ujian lisan atau yang lain. Intinya yang cocok,” kata Kepala Seksi Kurikulum Bidang Pembinaan SMA Dinas Dikbud NTB Purni Susanto pada Lombok Post, Minggu (7/3/2021).
Pola beragam ini harus disikapi sebagai peluang untuk membantu siswa lulus sesuai harapan. ”Misalnya bila ujian tulis tidak menguntungkan siswa secara hasil, barangkali mereka diuntungkn dari ujian berbentuk penugasan,” jelasnya.


Sekolah harus melihatnya sebagai berkah tersendiri. ”Bukan hal-hal yang membuat guru dan siswa menjadi stress, kita ambil sisi positifnya, karena pasti ada hikmahnya,” kata dia.
Ditegaskan, empat macam penilaian akhir itu tidak terlalu sulit untuk dilaksanakan. Saat ini, sekolah harus mempersiapkan segala kebutuhan dalam penyelenggaraan ujian sekolah (US) 15 Maret hingga 3 April.


Selama penyusunan soal US, guru diharapkan tetap memotivasi peserta didik. ”Guru-guru pasti mengerti bagaimana kondisi siswa, dengan memperhatikan persentase penyerapan materi selama ini,” tandasnya.


Kepala SMAN 1 Kota Bima Dedy Rosadi menjelaskan, pihaknya memahami perintah dalam surat edaran Kemendikbud itu. ”Di sekolah kami, penilaian dari portofolio, penugasan dan ujian praktik sedang berjalan 90 persen, sampai tiga hari sebelum US, insya Allah semua akan tuntas,” tegasnya.


Ia memastikan, peserta didik tidak mengalami hambatan yang berarti. Karena tema materi adalah adaptasi di masa pandemi Covid-19. ”Artinya proses ini tidak membuat anak-anak stres, dengan sulitnya mencari referensi, semuanya dilakukan dengan memperhatikan kondisi yang ada,” jelasnya.


Sumber (LombokPost 08/2021)