SMKN 3 Mataram Makin Mantap Jadi BLUD

Persiapan SMKN 3 Mataram menjadi bagian dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) mulai membuahkan hasil. ”Informasi yang kami dapatkan, dokumen sudah masuk ke ruang tim uji pak sekda, untuk diverifikasi secara dokumen,” tegas Kepala SMKN 3 Mataram Ruju Rahmad, saat ditemui Lombok Post, (22/4).

Setelahnya, tim penguji bakal melakukan visitasi langsung ke sekolah yang ditunjuk sebagai rintisan BLUD. ”Tentunya kami akan menyiapkan bahan-bahan presentasinya, mudah-mudahan dari ikhtiar ini tidak lama lagi kami ditetapkan menjadi BLUD,” ujarnya.

Tahun ini, ada 15 SMK yang ditunjuk menjadi BLUD. Diantaranya SMKN 3 Mataram, SMKN 5 Mataram, SMKN 1 Lingsar, SMKN 2 Gerung, SMKN 2 Kuripan, SMKN 1 Praya, dan SMKN 1 Selong. Berikutnya SMKN 1 Taliwang, SMKN 1 Buer, SMKN 2 Sumbawa, SMKN 1 Dompu, SMKN 2 Kota Bima, SMKN 3 Kota Bima, SMKN 1 Donggo, dan SMKN 1 Pringgasela.

Ruju menjelaskan, pihaknya juga telah mempersiapkan struktur kepengurusan, beserta sekretariat BLUD. Tak kalah penting, memetakan mana saja unit usaha yang menjadi bagiannya.

”Kami punya 14 kompetensi keahlian (KK), nantinya dari sana yang bisa kami upayakan ada 8-10 unit usaha produktif,” ujarnya.

Hal itu diyakini bisa melayani masyarakat, selain jasa penyewaan sarana dan prasarana sekolah. Menuju BLUD, SMKN 3 Mataram juga akan memetakan peserta didik dimulai pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini. Mereka akan diikutkan dalam kelas wirausaha.

”Kami prioritaskan anak-anak yang memiliki prospek untuk BLUD. Contoh di las, kita harus mengkader anak-anak kami mulai kelas X, menjadi pengusaha yang nanti akan di gembleng di kelas wirausaha itu,” jelas Ruju.

Persiapan lainnya, SMKN 3 Mataram terus menggandeng berbagai partner. Mulai dari pihak Industri dan dunia kerja (Iduka), IKM, UMKM hingga alumni yang berasal dari pengusaha.

”Mereka nantinya yang akan memberi motivasi,” jelasnya.

”Sekaligus bekerja sama untuk inovasi berbagai produk,” pungkasnya.

Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Dikbud NTB H Muhammad Yahya menegaskan, SMK yang menjadi bagian dari rintisian BLUD memang harus melengkapi berbagai Instrumen. ”Program ini akan terintegrasi dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” jelasnya.

Melalui BLUD, SMK yang memiliki produk-produk unggulan dapat mengelola proses produksi di teaching factory secara lebih fleksibel. Selain itu, siswa akan dilatih untuk memproses produksi selayaknya industri.

Produk yang dihasilkan tidak lagi menjadi produk hasil praktik saja, tetapi juga menjadi produk yang dapat dipasarkan secara umum. Itu karena memenuhi telah standar industri.

”Sehingga pola yang sudah dirancang dikbud, terkait project and production based learning di SMK, akan di dalam sistem nauangan BLUD,” terangnya.

Sumber (LombokPost, 23/04/2021)

#ntbgemilang
#ntbsehatdancerdas
#ntbsehat&cerdas
#dikbudntb
#pendidikanntbgemilang
#pendidikanntbmembanggakan
#sekolahkita
#pojokekspresi
#pendidikan
#kebudayaan
#pemprovntb
#beasiswantb
#programbeasiswantb