Bulan Puasa, Masih Korona, Jangan Konvoi Kelulusan!

Pengumuman kelulusan bagi siswa SMA dan SMALB dilaksanakan 3 Mei. Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Dikbud NTB H Lalu Muhammad Hidlir menegaskan, pengumuman kelulusan peserta didik diutamakan secara daring. Paling cepat pukul 16.00 Wita, paling lambat pukul 23.00 Wita.

”Kalau tidak bisa menggunakan daring, boleh luring,” katanya, (29/4).

Dengan catatan jangan sampai ada anak yang berkerumun menggunakan seragam sekolah. Tahun ini, jumlah peserta Ujian Sekolah (US) SMA di NTB mencapai 32.400 siswa. Sedangkan dari SMA LB diikuti 141 orang.

Konvoi kelulusan selain tak mendidik dan berbahaya, juga tak pas dilakukan saat pandemic. Terlebih lagi, saat ini adalah bulan suci Ramadan. ”Sangat tidak diinginkan, sebab konvoi ini identik dengan kerumunan, dan itu dilarang,” tegasnya.

Dinas Dikbud NTB telah mengirim surat ke seluruh kepala SMA. Arahannya untuk berkoordinasi dengan pihak keamanan setempat. ”Sektor-sektor kepolisian di masing-masing kecamatan itu, silakan dikomunikasikan sehingga kita bisa mengurangi kejadian-kejadian yang tidak kita harapkan,” terang mantan kepala cabang dinas (KCD) Dikbud Lombok Timur ini.

Disisi lain, sekolah dapat menerbitkan Surat Keterangan Kelulusan (SKL) paling cepat pada tanggal pengumuman kelulusan. Acuannya, dengan memuat setidaknya nama peserta didik, tempat tanggal lahir, nama orangtua atau wali, nomor induk siswa nasional (NISN). Termasuk pernyataan lulus atau tidak lulus, dan nilai mata pelajaran yang diujikan pada ujian sekolah.

”Kami juga meminta rekap data peserta didik lulus atau tidak lulus, dan dilaporkan beserta alasan-alasannya,” pungkas Hidlir.

Ketua Dewan Pendidikan NTB H Rumindah mengimbau sekolah juga berkoordinasi dengan orang tua.

”Ini memang harus ada kerja sama, supaya orang tua juga bisa mengawasi nanti, untuk menghindari konvoi-konvoi yang menyebabkan pengumpulan massa itu,” jelasnya.

Bila sekolah menetapkan, pengumuman kelulusan dilakukan secara daring, jangan lagi membuat kegiatan di sekolah. ”Jangan lagi tempel-tempel hasilnya di sekolah, kalau sudah daring ya daring saja, bilang itu sudah valid, sehingga siswa tidak lagi datang ke sekolah,” tegas dia.

Koordinasi dengan pihak keamanan adalah hal yang paling wajib. ”Jadi jangan seperti pemadam kebakaran, sudah terjadi baru datang, antisipasi konvoi itu dari sekarang,” tandas Rumindah.

Sumber (LombokPost, 30/04/2021)

#ntbgemilang

#ntbsehatdancerdas

#ntbsehat&cerdas

#dikbudntb

#pendidikanntbgemilang

#pendidikanntbmembanggakan

#sekolahkita

#pojokekspresi

#pendidikan

#kebudayaan

#pemprovntb

#beasiswantb

#programbeasiswantb