NTB Gemilang Dikritik Mahasiswa, Ini Respon Kadis Dikbud NTB

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Barat (Dikbud NTB), DR.H. Aidy Furqan, S.PD,M.PD seolah-olah sedang menghadapi aksi mahasiswa.

Dalam acara ‘Ngaji Refleksi’ BEM NTB Raya dan OKP se Kota Mataram, di Kedai Bawah Pohon, di Kekalik Mataram, Sabtu (01/05/21) malam, Aidy Furqan dihujani kritik tajam dan lugas yang disampaikan mahasiswa dari berbagai elemen OKP se Kota Mataram.

Sebelumnya, Korda BEM Raya NTB yang memandu dialog malam itu mengatakan, acara Ngaji Refleksi dihajatkan untuk mendialogkan isu-isu kedaerahan. Dan secara khusus mengevaluasi capaian-capaian enam program unggulan untuk mewujudkan tagline ’NTB Gemilang’.

Bukan sebatas sektor Pendidikan, kritik mahasiswa juga melebar ke ekonomi, Pariwisata, Kesehatan, lingkungan hidup, kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk perlakuan terhadap disabilitas.

Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT), DR Safril yang malam itu juga menjadi nara sumber, menyebut beberapa program sebenarnya belum terlalu penting, misalnya program Zero Waste.

Selain itu ia juga mempertanyakan apakah program sepeda dan motor listrik itu benar-benar dibutuhkan untuk saat ini di NTB. Sebab NTB bukanlah Jakarta yang tingkat polusinya sangat tinggi sehingga dibutuhkan kendaraan listrik.

“Apakah program itu memang dibutuhkan masyarakat, atau sekedar pencitraan,” kata Safril.

Gubernur Zulkieflimansyah yang diharapkan hadir sedang melakukan perjalanan dinas ke Jawa Timur, salah satunya menemui keluarga dari salah satu prajurit yang menjadi korban musibah KRI Nanggala 402.

Sedang anggota DPRD NTB, Mori Hanafi, yang diundang juga tak kunjung datang tanpa penjelasan.

Ketidak hadiran keduanya memicu kritik, sebab mahasiswa menghendaki dialog langsung dengan Gubernur Zukieflimansyah. Rupanya ketidak hadiran gubernur itu memicu kekesalan mahasiswa.

“Saya harapkan gubernur yang malam ini menemui mahasiswa. Kita ingin menyampaikan langsung, bahwa NTB gagal gemilang. Yang berhasil hanya pencitraan,” kata mahasiswa yang mengaku dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND).

Akhirnya H AIDY Furqan yang malam itu menjadi nara sumber mewakili gubernur, merespon mahasiswa yang mengevaluasi capaian progam-program strategis kepemimpinan Zul-Rohmi.

“Saya merasakan apa yang kini dirasakan adik-adik mahasiswa. Semua masukan itu akan menjadi rekomendasi,” kata Aidy Furqan yang pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa Uniersitas Matara semasa menjadi mahasiswa FKIP.

Ia menjawab kritik tentang angka drop out SMA maupun program 100 cendekia dan bea siswa, dengan menyodorkan data-data capaian target Pendidikan. Furqan juga sempat menyinggung revitalisasi Posyandu Keluarga, termasuk memperhatikan masukan perlunya tempat ibadah yang ramah disabilitas.

Ia menjawab kritik tentang angka drop out SMA maupun program 100 cendekia dan bea siswa, dengan menyodorkan data-data capaian target Pendidikan. Furqan juga sempat menyinggung revitalisasi Posyandu Keluarga, termasuk memperhatikan masukan perlunya tempat ibadah yang ramah disabilitas.

Terkait tagline NTB Gemilang Aidy Furqan menjelaskan, bahwa itu menjadi pendorong semangat bahwa apa yang bisa dilakukan daerah, NTB juga bisa melakukan hal yang sama. NTB juga bisa.

“Kita mendorong, termasuk melalui program-program unggulan. Apa pun hasilnya, yang jelas saat ini kita sedang berproses. Karena itu, masukan-masukan yang baik itu, sampaikan secara tertulis,” kata Aidy Furqan.

Acara Ngaji Refeksi itu dihadiri perwakila OKP dari IMM, KAMMI, GMNI, HIMMA NW, HMI MPO, LMND dan BEM NTB Raya.

Sumber (LombokJournal, 02/05/2021)

#ntbgemilang

#ntbsehatdancerdas

#ntbsehat&cerdas

#dikbudntb

#pendidikanntbgemilang

#pendidikanntbmembanggakan

#sekolahkita

#pojokekspresi

#pendidikan

#kebudayaan

#pemprovntb

#beasiswantb

#programbeasiswantb