Jadi Sekolah Berbasis Riset, SMAN 1 Selong Diharapkan Berikan Imbas

SMAN 1 Mataram belum lama ini melakukan kunjungan ke SMAN 1 Selong. Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB yang menginginkan adanya kemitraan antar-SMA di NTB.
Kemitraan dengan SMAN 1 Selong setelah melihat adanya kesamaan visi antara dua sekolah. Kedua kepala sekolah tersebut merasa perlu mengadakan kolaborasi yang akan memudahkan pencapaian visi dari kedua sekolah.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala SMAN 1 Selong Dr. Sri Wahyuni, M.Pd., memaparkan profil sekolahnya. Salah satu hal menarik yang disampaikan adalah keinginan sekolah tersebut untuk mewujudkan SMAN 1 Selong sebagai Sekolah Berbasis Riset (SBR).
Mencermati paparan tersebut, SMAN 1 Mataram melihat adanya peluang-peluang kerja sama yang dapat dikembangkan bersama, baik dari aspek akademik, maupun non akademik.
Kepala SMAN 1 Mataram Kun Andrasto, menilai kerjasama dengan SMAN 1 Selong karena sekolah ini mengembangkan keahlian di bidang riset dan ini sangat cocok sekali dengan kebutuhan SMAN 1 Mataram. “Kemarin kita sudah punya pemahaman dan harapan yang sama bagaimana guru guru anak-anak itu bisa menulis bisa membuat satu penelitian dan laporan,” ungkap Kun Andrasto.
Terlebih SMAN 1 Selong mempunyai kompetensi menulis. Aspek itulah yang diharapkan memberikan imbas bagi sekolah lain termasuk SMAN 1 Mataram. Dikatakan, dia berharap adanya kerjasama dengan berbagai sekolah mampu memberikan manfaat luas kedua belah pihak, sehingga baiknya wajah di SMAN 1 Mataram, haruslah baik juga di SMAN 1 Selong. ‘’Begitu juga sebaliknya,’’ terangnya.
Lebih jauh, SMAN 1 Mataram saat ini mempunyai progam untuk anak-anak kelas 13 agar mereka bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Siswanya bisa diberikan pemantapan oleh kedua sekolah dalam bidang literasi dan riset. “Mitra dengan SMAN 1 Selong ini kita harapkan berlanjut dengan SMAN lainnya yakni SMAN 1 Sumbawa dan SMAN 1 Bima,” ungkapnya. Sehingga nantinya bagaimana kerjasama yang baik bisa membantu guru di SMAN 1 Mataram khususnya, untuk kenaikan pangkat agar mereka bisa menulis. “Target kita anak anak selama tiga tahun bisa menulis untuk itu perlu pembinaan secara Khusus. Tidak cukup hanya butuh bacaan tapi juga pembinaan,” paparnya.

Sumber : Suara NTB