Kadis Dikbud NTB Imbau Pelajar Jangan Ikut-ikutan Demo
Selama demonstari menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, sejumlah pelajar ditengarai ikut ambil bagian. ”Sebaiknya tidak perlu mengikuti hal semacam ini,” kata Kepala Dinas Dikbud NTB H Aidy Furqan, pada Lombok Post, Kamis (8/10/2020).
Atas sejumlah temuan di berbagai daerah, dia mengatakan prihatin. Menurutnya, tingkat pemahaman pelajar belum sepenuhnya mengerti apa yang sebenarnya terjadi. ”Mereka ini belum sampai pada tingkat berpikir dan analisa untuk merespons sebuah kebijakan,” jelasnya.
Peserta didik saat ini masih fokus pada perkembangan kognitif dan psikomotoriknya yang masih terbatas. ”Sehingga tidak bagus mereka mengikuti demo,” ujarnya.
Aidy mengimbau seluruh pelajar se-NTB agar ambil bagian. ”Sekarang fokus dulu menyelesaikan tugas sebagai pelajar,” tegas dia.
Pesannya itu untuk menghindari hal-hal buruk. ”Jangan sampai nanti kalau ikut, malah menjadi sasaran atau tertimpa kejadian yang tidak kita inginkan,” ujarnya.
”Namanya ikut-ikutan ya, sebaiknya tidak usah,” sambung Aidy. Kalaupun tertarik mengikuti perkembangan, sarannya cukup mengikuti informasi melalui media. ”Harapan saya, anak-anak SMA, SMK bisa menahan diri,” tegasnya.
Dinas Dikbud NTB juga mengimbau pihak sekolah bisa mengawasi. ”Kalau ada indikasi maupun laporan agar segera melakukan pengendalian, saya rasa peran orang tua harus ada,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala SMKN 3 Mataram Ruju Rahmad mengatakan, telah berkoordinasi dengan seluruh wali kelas. Mereka berkomunikasi dengan orang tua atau wali siswa, agar mengontrol segala kegiatan anaknya.
”Supaya tidak gampang dipengaruhi orang di ajak, untuk ikut hal-hal yang belum spaham tujuan dan hal hal yang merusak sesuatu milik negara,” tegasnya.
Sumber, (Lombok Post, 09/10/2020)