Dorong Sekolah Vokasi Kolaborasi dengan DUDI
Sekolah vokasi harus aktif menjalin kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek Wikan Sakarinto menjelaskan, kolaborasi dengan industri dapat menanamkan budaya kerja positif kepada peserta didik. Juga membawa manfaat bagi kualitas lulusan.
“Tak hanya terlihat dari sisi produktivitas peserta didik, namun juga berdampak pada penguatan karakter yakni nilai budaya kerja yang positif,” jelasnya.
Ia pun mendorong satuan pendidikan vokasi lainnya berlomba-lomba memperbanyak praktik baik kemitraan dengan DUDI.
“Kami ingin sekolah-sekolah yang lain dapat mencontoh praktik baik ini sehingga akan tercipta produk-produk lain yang bermanfaat,” ujarnya.
Semua itu bisa dilakukan melalui proses pembelajaran yang dikembangkan oleh tenaga pengajar.
“Pertama yaitu berbasis industri atau teaching factory dan pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning yang kita kenal dengan istilah PjBL di satuan pendidikan vokasi,” imbuh Wikan.
Terpisah, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Dikbud Mataram-Lombok Barat Lalu Basuki Rahman mengatakan, kolaborasi dengan DUDI juga penting. Terutama dalam rangka meningkatkan soft skill bagi siswa SMK.
Karena ini erat kaitannya dengan kemampuan mereka bersosialisasi, dan berinteraksi saat memasuki dunia kerja nanti. “Anak-anak SMK dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja, selama di sana, ana-anak ini menghadapi hal-hal yang bersifat non teknis,” kata pria bergelar doktor ini.
Ada sejumlah soft skill yang harus diberikan oleh SMK, dalam mempersiapkan siswa SMK memasuki dunia kerja. Seperti memberikan materi dalam hal kemampuan berkomunikasi, membangun kerja sama tim, kepemimpinan, prilaku baik hingga berpikir kritis.
Sumber (Lombok Post, 18/12/2021)
#ntbsehat&cerdas
