Ajak Siswa Dan Masyarakat Kenali Budaya, Museum NTB Gelar Pameran Keliling Di Sumbawa

Museum Negeri NTB mengajak masyarakat untuk mengenal sejarah dan kebudayaan yang dimiliki. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengenalkan sejarah dan kebudayaan adalah dengan kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Kabupaten Sumbawa tahun 2023 dan Pameran Keliling. Kegiatan ini  berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa di UPTD Museum Kabupaten Sumbawa, Selasa, 17 Oktober 2023.

Pameran Keliling yang bertajuk “Warisan Alam dan Budaya sebagai Sumber Sejarah dan Ilmu Pengetahuan” dihadiri  langsung Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, S.Pd., M.Pd, didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sunbawa, Ikhsan Safitri, dan pimpinan OPD terkait.

Pameran yang digelar selama 2 hari ini ditujukan kepada siswa serta seluruh masyarakat Sumbawa untuk menyaksikan benda-benda sejarah dan kebudayaan yang dipamerkan.

Wakil Bupati Sumbawa, Hj. Dewi Noviany, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan FTBI, dan pameran yang dilaksanakan oleh Museum Kabupaten Sumbawa bekerja sama dengan Museum Negeri NTB.

Menurutnya, pelestarian kebudayaan sangatlah penting, karena menurutnya, fenomena hari ini dalam melestarikan bahasa daerah sudah hampir punah. Hal ini karena di beberapa sekolah baik itu dari pendidikan anak usia dini, TK, SD, SMP, SMK, SLB dan Perguruan Tinggi jarang berbahasa Samawa.

“Ini catatan, PR untuk kita semua. bukan PR untuk pemerintah saja, tapi kita semua masyarakat Tau Tanah Samawa,” ujarnya mengingatkan.

Sebagai upaya pelestarian, lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui tahun anggaran 2023 lewat DAK dan dana dari Pemkab sumbawa, akan memberikan Rp1 miliar dana terkait pengembangan di bidang kebudayaan.

“Mudah-mudahan di tahun depan kita akan lebih tingkatkan lagi untuk memberikan edukasi, memberikan sosialisasi dengan mencintai  budaya daerah kita,”  harapnya.

Kepala Museum NTB, Ahmad Nuralam, S.H., M.H, menyampaikan dalam pameran ini,  pihaknya juga merangkaikan berbagai kegiatan menarik seperti Diskusi Museum, Kuliah di Museum, dan Museum Masuk Sekolah, serta Museum Talk. Hal ini sebagai upaya untuk memadukan pembelajaran dan informasi terkait kebudayaan. “Jadi kami hadir di sini dalam satu rangkaian kegiatan yaitu Museum Goes to Sumbawa,” katanya.

Ia mengatakan, rangkaian kegiatan ini adalah kegiatan yang dihajatkan sebagai metode museum untuk mendekatkan diri pada masyarakat, bahwa sesuatu yang ada di museum itu adalah milik masyarakat semua.

“Pada kesempatan ini kami membawa pulang ada 2 master piece yang kita miliki di Museum NTB. Pertama ada Kre Alang Maraja Sangaji, dan yang kedua adalah Sungkup Masjid yang dibuat pada berapa abad yang lalu,” ungkapnya. “Jadi sekiranya itu adalah persembahan kami bagi masyarakat sumbawa, agar generasi muda kita dapat mengenal sejarah”, sambungnya.

Selain itu, ujarnya, ketahanan budaya, adalah sesuatu yang penting. Dan pihaknya akan menjadikan identitas budaya itu menjadi ketahanan budaya dalam pemajuan kebudayaan.  “Harapan kami, dengan adanya pameran ini dapat menjadi interaksi atara masyarakat dengan kebudayaan,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Dikbud Sumbawa,  Ikhsan Safitri menjelaskan, jika Festival Bahasa dan Pameran Koleksi Museum,  bertujuan untuk menanamkan kecintaan generasi muda terhadap warisan leluhur.

“Jadi kegiatan inii diharapkan menjadi dorongan bagi generasi muda untuk mencintai warisan budaya kita,” katanya.

Dalam kegiatan pameran tersebut, terpantau ratusan pengunjung memadati arena pameran. Banyak siswa siswi sekolah serta masyarakat yang hadir untuk melihat dari dekat warisan budaya dan mempelajari informasi yang disediakan sebagai bekal pengetahuan. (ham)

Sumber : www.suarantb.com