150 Kepala SMA Negeri Provinsi NTB Mengikuti Studi Tiru ke Provinsi Jawa Tengah & Jawa Timur
Mengawali tahun 2024, Aidy Furqan Kepala Dinas Dikbud NTB mengajak seluruh Kepala SMA Negeri se Provinsi NTB untuk melakukan studi tiru ke Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur & Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 20 s.d 23 Februari 2024. Turut pula dalam rombongan Sekretaris, Kepala Bidang SMA, Kepala Bidang GTK dan Kepala Bidang Kebudayaan membersamai Kepala Dinas dalam perjalanan studi tiru ke pulau jawa.
Tujuan studi tiru ini untuk mengajak Kepala Sekolah berinovasi dalam mengembangkan potensi yang ada serta mengatasi permasalahan di sekolah masing-masing dengan melihat dan mencontoh praktik - praktik baik yang telah dilaksanakan oleh sekolah tujuan studi tiru yang berada di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur & DIY.
Beberapa permasalahan utama pendidikan di Nusa Tenggara Barat diantaranya adalah masih terdapt Anak Rentan Putus Sekolah (ARPS) & anak putus sekolah, selain itu angka serapan siswa melanjutkan ke perguruan tinggi masih belum optimal, sehingga hal ini menjadi salah satu tujuan utama dilaksanakannya studi tiru ini.
Pada hari pertama kunjungan, seluruh rombongan berangkat menuju ke SMAN 1 Yogyakarta. Rombongan ini dipimpin oleh Drs. Lalu Muhammad Hidlir Kepala Bidang Pembinaan SMA Provinsi NTB didampingi pengurus MKKS dan Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan se-NTB.
“Kami ingin belajar tentang manajemen di SMAN 1 Yogyakarta yang termasuk SMA terbaik di Jogja. Silakan Bapak Ibu MKKS bisa berdiskusi agar ilmu ini bisa dipertimbangkan ketika memimpin di sekolah masing-masing”, tutur Pak Lalu Hidlir dalam sambutan penyampaian kunjungan beliau.
Rombongan juga berkesempatan mengunjungi SMAN 3 Yogyakarta, SMAN 8 Yogyakarta serta Universitas Gajah Mada untuk berdialog dan berdiskusi tentang kemungkinan program kerjasama yang dapat dilakukan dikemudian hari.
Selanjutnya pada hari kedua perjalanan dilanjutkan mengunjungi Sekolah dengan tema futuristik yang berada di dataran tinggi Gunung Lawu Provinsi Jawa Tengah. SMAN 1 Tawamangu meruapakan salah satu sekolah yang didirikan pada tahun 2021 saat pandemi Covid-19 melanda dan usianya belum genap menginjak usia 3 tahun namun berkembang cukup pesat serta menjadi sekolah dengan desain sekolah yang futuristik di Provinsi Jawa Tengah, memanfaatkan demografi wilayahnya yang berada di daerah perbukitan.
“Saya mengajak seluruh kepala Sekolah SMA Negeri di NTB datang kesini untuk mencontoh sekolah ini dalam menata dan membangun lingkungan sekolahnya lebih futuristik mengikuti perkembangan zaman”, ujar Aidy Furqan Kepala Dinas DIkbud NTB pada sambutannya di SMAN 1 Tawamangu. Dalam kunjungan tersebut rombongan diterima langsung oleh Dr. Uswatun, M.Pd Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah beserta jajarannya.
Kemudian perjalanan dilanjutkan menggunakan kereta api menuju Provinsi Jawa Timur sebagai agenda terakhir perjalanan studi tiru ini. Para rombongan melanjutkan kunjungannya ke beberapa sekolah SMA Negeri di Provinsi Jawa Timur tidak lupa juga mereka berkunjung ke perguruan tinggi ternama di Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
SMAN 1 Wringinanom Jawa Timur menjadi salah satu tujuan studi tiru karena sekolah tersebut memiliki inovasi Pembelajaran double track. Istilah pembelajaran double itu sendiri merupakan pembelajaran dengan 2 program pendidikan dalam satu sekolah, yaitu pendidikan formal dan program keterampilan kewirausahaan. Sekolah ini bekerjasama dengan ITS dalam memberikan keterampilan kewirausahaan kepada seluruh siswanya.
Dengan kata lain ITS sebagai perguruan tinggi memberikan pelatihan soft skill bagi para siswa untuk meningkatkan keterampilan mereka. Salah satunya adalah digital skill programme, tata rias, keterampilan tangan dan lainnya. Bahkan ada beberapa keterampilan yg bersertifikasi internasional.
Mengingat hasil tracer study yg dilakukan dinas menunjukkan hasil hampir 40% siswa di NTB tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, sehingga pembelajaran double track ini diharapkan dapat juga diadopsi pada SMA Negeri di NTB untuk memberikan keterampilan bagi para siswa SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi untuk bersaing di dunia usaha.
Semoga dengan dilaksanakannya program studi tiru ini dapat memberikan pengalaman dan membuka wawasan para kepala sekolah untuk terus berinovasi guna memajukan dunia pendidikan dan kebudayaan di Provinsi NTB.