PGRI NTB Padukan Porsenijar dengan Konkerprov, Ajang Solidaritas Hingga Profesionalisme Guru

Pekan Olahraga, Seni, dan Pembelajaran (Porsenijar 2025) dibuka bersamaan dengan Konferensi Kerja (Konkerprov) PGRI NTB di Hotel Lombok Raya, Jumat (26/9).

Ajang ini menjadi wadah bagi guru se-NTB untuk menyalurkan bakat, menumbuhkan minat, sekaligus memperkuat silaturahmi.

Dalam Porsenijar 2025, berbagai cabang olahraga dan seni dilombakan.

Untuk bulutangkis dan tenis meja ada nomor tunggal dan ganda, catur hanya tunggal, sementara lomba seni meliputi tari kreasi, nyanyi solo, dan pembelajaran mendalam.

Ketua PGRI NTB Yusuf menuturkan, ajang ini penting untuk menjaga semangat sportivitas sekaligus mengasah kemampuan guru.

“Beberapa cabang unggulan seperti catur, nyanyi solo, dan pembelajaran mendalam kita harapkan bisa menembus tingkat nasional,” ujar Yusuf.

Selain olahraga dan seni, Porsenijar 2025 yang dirangkai dengan konferensi kerja juga menjadi momentum mendukung kebijakan pendidikan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto melalui kabinet merah putih.

Fokus diarahkan pada penguatan pendidikan, sains, teknologi, serta digitalisasi untuk mencetak guru profesional menuju generasi emas 2045.

Kebijakan pendidikan nasional ini ditopang enam program prioritas Kemendikdasmen 2025.

Ajang ini menjadi wadah bagi guru se-NTB untuk menyalurkan bakat, menumbuhkan minat, sekaligus memperkuat silaturahmi.

Dalam Porsenijar 2025, berbagai cabang olahraga dan seni dilombakan.

Ketua PGRI NTB Yusuf menuturkan, ajang ini penting untuk menjaga semangat sportivitas sekaligus mengasah kemampuan guru.

“Beberapa cabang unggulan seperti catur, nyanyi solo, dan pembelajaran mendalam kita harapkan bisa menembus tingkat nasional,” ujar Yusuf.

Selain olahraga dan seni, Porsenijar 2025 yang dirangkai dengan konferensi kerja juga menjadi momentum mendukung kebijakan pendidikan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto melalui kabinet merah putih.

Fokus diarahkan pada penguatan pendidikan, sains, teknologi, serta digitalisasi untuk mencetak guru profesional menuju generasi emas 2045.

Kebijakan pendidikan nasional ini ditopang enam program prioritas Kemendikdasmen 2025.

Yakni penguatan pendidikan karakter, wajib belajar 13 tahun, peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru, penguatan literasi, numerasi, sains, hingga pemerataan kesempatan pendidikan di seluruh wilayah.

Yusuf menegaskan, PGRI sebagai organisasi profesi guru selalu hadir memperjuangkan kesejahteraan, profesionalitas, dan perlindungan tenaga pendidik.

Tantangan sistem pendidikan nasional di era digital seperti revisi UU Sisdiknas, kurikulum berbasis deep learning, hingga literasi dan numerasi juga menjadi isu penting yang terus dikawal.

Dengan hadirnya Porsenijar 2025, PGRI NTB tidak hanya memperkuat peran guru dalam olahraga dan seni, tetapi juga meneguhkan komitmen mengawal kebijakan pendidikan demi lahirnya SDM unggul dan berdaya saing.

Lombok Post (27/09/2025)

#PGRINTB #Porsenijar2025 #KonkerprovNTB #GuruProfesional #SolidaritasGuru #OlahragaSeniGuru #PendidikanNTB #GenerasiEmas2045 #DigitalisasiPendidikan #GuruBerkarya