SMAN 2 BAYAN ORBITKAN EKSTRAKURIKULER TENUN UNTUK BEKALI LIFE SKILL SISWA SEKALIGUS MELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL

 

Masyarakat dan budaya adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan, jika boleh diibaratkan seperti pantai dan ombak, keduanya terikat erat dan saling menisbatkan satu sama lain, dimana penyebutan salah satunya menghadirkan presepsi dan eksistensi bagi keduanya. Budaya adalah citra suatu masayarakat, yang terlahir dari nilai-nilai yang dipedomani dan terimplementasi secara ajek dari waktu ke waktu. Keelokan budaya sejatinya nampak dari jalinan mesra antara manusia dengan khaliknya, antara manusia dengan sesamanya dan juga dengan lingkungannya, yang kemudian menghadirkan atribut yang tak luput dari etika dan estetika. Salah satu atribut yang lahir dari corak budaya masyarakat Bayan, Kabupaten Lombok Utara adalah kain tenun Bayan.

Kain tenun Bayan dengan berbagai motifnya memiliki filosofi dan makna yang mendalam. Dimana setiap untaian benang yang membentuk pola-pola dan warna tertentu melambangkan nilai-nilai yang dianut dan dipanuti oleh masyarakat Bayan, sebagai warisan dan wasiat tersirat dari leluhur.

Kain tenun Bayan merupakan aset budaya yang berharga, yang menggenapi kekayaan budaya nusantara, sehingga perlu dilestarikan agar kembali dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang sebagai temali peneguh kepribadian bangsa. Upaya pelestarian atribut budaya berupa kain tenun bayan dapat dilakukan dengan memberikan edukasi dan keterampilan kepada generasi penerus secara turun temurun terkait bagaimana membuat kain tenun khas Bayan.

SMAN 2 Bayan sebagai Lembaga Pendidikan formal berkomitmen turut ambil bagian untuk melestarikan kain tenun Bayan melalui pembinaan ekstrakurikuler tenun bagi siswa/i SMAN 2 Bayan. Ekstrakurikuler ini diinisiasi oleh kepala sekolah, Moch. Fatkoer Rohman,S.Pd dan guru Pembina, Raden Efta Natasa Putra, S.Pd. sebagai implikasi dari salah satu point pada visi SMAN 2 Bayan, yakni religius berbudaya. Kehadiran ekstrakurikuler tenun ini diharapkan menjadi wadah untuk melatih life sklill siswa/i SMAN 2 Bayan yang memberikan output ganda, yakni melestarikan warisan budaya dan dapat menjadi penggerak ekonomi di masyarakat melalui sentra-sentra kerajinan tenun yang nantinya dapat mereka kembangkan setelah menamatkan sekolah.

Ekstrakurikuler tenun di SMAN 2 Bayan kini tengah menjadi salah satu concern sekolah, hal ini dibuktikan dengan pengadaan berbagai sarana pendukung diantaranya adalah alat tenun dan bebagai bahan yang diperlukan, kegiatan pembinaan pun intens dilakukan.

Pembina ekstrakurikuler tenun SMAN 2 Bayan, memaparkan bahwa saat ini baru 12 orang siswi yang intens dilatih, kedepannya mereka diharapkan menjadi pemantik minat bagi siswa/i yang lain untuk bergabung dalam ekstrakurikuler tenun. Tahapan pembinaan dilakukan mulai dari tahap pelatihan produksi, pemahaman akan makna-makna yang terdapat dalam setiap motif tenun, dan pelatihan pemasaran. Beberapa bulan kedepan ditargetkan akan ada sejumlah produk kain tenun hasil karya siswa/i SMAN 2 Bayan yang siap dipasarkan.