SMKN 1 Pringgarata Budidaya Kayu Putih
SMK dengan motto “SMK Bisa SMK Hebat” terus bertransformasi dalam menyajikan pendidikan. Termasuk kurikulum pengajaran di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya SMKN 1 Pringgarata, Lombok Tengah.
Di tengah pandemi, mereka optimis untuk melakukan perubahan besar melalui gerakan penanaman kayu putih.Siswa siswi diajak langsung untuk menanam bibit kayu putih. Target yang ingin dicapai ialah empat sampai lima tahun ke depan bisa diproduksi menjadi minyak kayu putih.
Senada dengan ini, kepala sekolah SMK N 1 Pringgarata Hamdan mengungkapkan, “Dalam setiap kesempatan selalu mensosialisasikan bahwa sekolah kita adalah sekolah yang terobsesi berpenghasilan kayu putih dan insya Allah 4 tahun ke depan akan menjadi sekolah yang mampu memproduksi minyak kayu putih.”
Dipertengahan tahun 2020 telah merencanakan budidaya dan produksi kayu putih bersama tim pengembang sekolah (TPS) dan telah disetujui oleh ketua komite sekolah. Sehingga ditahun 2021 ini masuk dalam proses penanamannya.
Selasa (2/2/2021) peserta didik prodi kehutanan sedang mensortir bibit kayu putih yang siap tanam sebanyak 700 bibit di green house sekolah serta sebagiannya membersihkan dan mempersiapkan lokasi tanam kayu putih diatas tanah seluas 2 hektar.
“Target kami bahwa budidaya kayu putih ini dari tanam sampai usia 4 – 5 tahun sudah bisa diproduksi menjadi minyak kayu putih dan itu bisa sampai 30 tahunan usia panen ungkap Lalu Azoar, S.Hut yang juga menjabat sebagai kaprodi TRRH. Oleh sebab itu pihak sekolah pada tahun diklat 2021/2022 akan membuka kompetensi keahlian baru sesuai core bisnis SMKN 1 Pringgarata yakni Teknik Produksi Hasil Hutan (TPHH) dan kami juga sudah menyiapkan program sister school dan program guru tamu dari pihak dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja (IDUKA),” pungkasnya.
Hamdan juga berharap, kesejahteraan guru-guru akan lebih meningkat dan sumber pendapatan sekolah tidak hanya bergantung pada sumber Bantuan Operasional.